Senin, 15 Maret 2010

Pelatihan Datasbase UPTSP Kabupaten Minahasa









Read more...

Pelatihan Administrasi dan Data Base PPTSP Sulawesi Utara







Kegiatan Pelatihan administrasi dan database di laksanakan di Hotel Quality Manado pada 11 September 2007, dengan narasumber Ibu Ponco Siwi, Kepala Dinas Perizinan Kota Yogyakarta.



Read more...

Seminar Hasil Survey POPI , di 15 Kabupaten/Kota se-Provinsi Sulawesi Utara

Seminar hasil yang diperoleh dari kegiatan monitoring dilaksanakan pada tanggal 30 Juni 2009 di Hotel Sintesa Peninsula Manado. Pada kesempatan ini Sekretaris Daerah Propinsi Sulawesi Utara berkenan hadir untuk memberikan arahan dan membuka kegiatan ini secara resmi. Peserta yang hadir pada kegiatan ini berjumlah 38 orang yang berasal dari utusan seluruh kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Utara serta anggota Tim OSC.


Hasil yang dicapai pada pelaksanaan seminar hasil survey POPI, adalah :


  1. Tersosialisasinya hasil survey POPI yang dilaksanakan di 15 Kabupaten/Kota
  2. Adanya kesepakatan dari peserta untuk menerapkan POPI di daerah mereka masing-masing
  3. Peserta memahami pentingnya POPI dalam mengukur kinerja pelayanan perizinan di daerah


Read more...

Survey POPI , di 15 Kabupaten/kota se-Provinsi Sulawesi Utara (Sulut)

Kegiatan ini terlaksana dari tanggal 11 – 19 Juni 2009. Proses pelaksanaan kegiatan ini dimulai dengan membangun koordinasi yang intensif antara Biro Organisasi dan LPTP Manado. Hasil dari koordinasi itu adalah terbentuknya Tim Survey Monitoring. Tim ini kemudian mendapat pelatihan pada tanggal 8 – 9 Juni 2009 di Hotel Sahid Teling Manado.



Metode yang dilakukan dalam proses monitoring adalah melalui wawancara tatap muka yang dilakukan oleh Tim Monitoring dari Pemerintah Sulawesi Utara (Biro Organisasi dan LPTP Manado) dengan menggunakan instrumen POPI Provinsi Sulawesi Utara terhadap penyelenggara PTSP di kabupaten/kota (supply side). Pemilihan metode ini dengan pertimbangan kondisi geografis dari Propinsi Sulawesi Utara, yang memiliki daerah kepulauan. Disamping wawancara dilakukan pengamatan secara langsung terhadap kondisi penyelenggaraan pelayanan perizinan dan kondisi sarana dan prasarananya.Pelaksana kegiatan survey monitoring ini adalah Bagian Kelembagaan Biro Organisasi Provinsi Sulawesi Utara bersama dengan LPTP Manado.



Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan survey POPI di 15 Kabupaten/Kota di Provinsi Sulut adalah : ” adanya data terkini kondisi layanan perizinan yang dilaksanakan oleh institusi yang berwewenang menyelenggarakan pelayanan perizinan usaha di Kabupaten/Kota ”



Read more...

Training POPI

Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 8 sampai dengan tanggal 9 Juni 2009. Kegiatan training dilaksanakan di hotel sahid Manado. Peserta yang diundang pada kegiatan training ini adalah 15 Kabupaten/Kota yang sudah memiliki PTSP. Sedangkan Kabupaten/Kota yang belum memiliki PTSP yang diundang adalah Kepala Bagian Organisasi Pemkab/Pemkot karena erat kaitannya dengan masalah kelembagaan PTSP di daerah.



Jumlah peserta training yang hadir berjumlah : 37 orang. Alur proses kegiatan training adalah sebagai berikut : Hari pertama, kegiatan diawali dengan ucapan selamat datang dari pembawa acara (MC). Kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari pihak pelaksana kegiatan yang dibawakan langsung oleh direktur LPTP Manado Bapak Ir. Adiloekito. Sambutan berikutnya dari pihak Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara yang diwakili oleh Kepala Biro Organisasi Ibu V.J.A Oroh, SH.MH sekaligus membuka acara training POPI secara resmi. Selesai sambutan, dilanjutkan dengan perkenalan antar peserta dan narasumber.



Narasumber pada training POPI ini adalah Bapak salmon Tarigan, S.sos dan saudara Stevi Koagouw, SP. Selesai agenda perkenalan, dilanjutkan dengan membuat kontrak belajar oleh peserta. Untuk agenda ini dipandu oleh dua (2) Bapak Salmon Tarigan dan Saudara Stevi Koagouw. Selesai makan siang, dilanjutkan dengan agenda pengenalan tentang POPI (Province OSS Performance Index) yang dibawakan oleh Bapak Salmon Tarigan dan Saudara Stevi Koagouw. Tujuan dari pengenalan POPI adalah : untuk membangun pemahaman peserta training tentang apa yang dimaksud dengan POPI serta manfaat POPI tersebut bagi daerah khususnya Pemerintah Provinsi. Selesai pengenalan POPI, dilanjutkan dengan diskusi mengenai unsur-unsur yang harus ada dalam POPI. Diskusi ini difasilitasi oleh staf LPTP Manado dengan melibatkan sebanyak mungkin peserta untuk aktif memberikan masukan dan saran tentang unsur-unsur yang harus ada dalam POPI. Dan diskusi mengenai unsur-unsur kelembagaan dalam POPI ini cukup menarik, ini terlihat dari aktifnya peserta training dalam memberikan masukan dan saran dengan berbagai pertimbangan yang disesuaikan dengan kondisi daerah mereka masing-masing. Agenda training pada hari pertama ini berlangsung sampai dengan pukul 17:00 Wita sesuai dengan kesepakatan dalam kontrak belajar yang telah dibuat oleh peserta dan pelaksana kegiatan.



Proses kegiatan training hari kedua (2), kegiatan training pada hari kedua (2) diawali dengan sarapan pagi oleh seluruh peserta dan pelaksana kegiatan. Selesai sarapan pukul 09:00 Wita, dilanjutkan dengan agenda hari kedua yaitu : penentuan skor bagi setiap unsur-unsur yang sudah disepakati peserta training pada hari pertama. Sebelum masuk pada penentuan skor (nilai), fasilitator terlebih dahulu mengajak peserta training untuk merefleksikan kembali hasil-hasil yang sudah disepakati pada hari pertama. Tujuannya adalah peserta dapat melihat kembali kesepakatan yang sudah ada dan kalau masih ada saran atau masukan untuk memeperbaiki hasil-hasil yang sudah disepakati pada hari pertama. Seleasai merefleksikan hasil-hasil yang dicapai pada hari pertama, dilanjutkan dengan agenda penetapan skor (nilai) untuk masing-masing unsure dalam POPI.



Untuk penetapan skor ini diskusinya cukup a lot, karena masing-masing peserta memeberikan masukan-masukan untuk skor/nilai dari setiap unsure-unsur dalam POPI berbeda antara yang satu dengan yang lainnya. Hal ini dapat dimaklumi karena setiap utusan daerah yang hadir pada kegiatan training ini memiliki karakter dan kondisi daerah yang berbeda satu sama lainnya. Mencegah agar perdebatan antar peserta training yang semakin luas, fasilitator memberikan masukkan ke peserta akan maksud dan tujuan dari kegiatan POPI ini serta tujuan training.



Karena kedepan diharapkan peserta yang berasal dari daerah dapat menerapkan sendiri POPI ini. Untuk skor atau nilai dari setiap unsure yang ada dalam POPI juga tergantung dari daerah masing-masing untuk menetapkannya. Karena untuk saat ini, skor yang ada hanya akan dijadikan sebagai contoh saja, bukan sesuatu yang sudah mutlak yang harus diikuti oleh daerah. Karena nantinya setiap PTSP yang ada di daerah akan berbeda antara yang satu dengan lainnya. Penjelasan singkat ini dapat mengembalikkan lagi arah diskusi yang sudah mulai melenceng dari tujuan yang diharapkan. Dan pada akhirnya peserta yang menghadiri acara training ini, dapat menyepakati skor/nilai untuk masing-masing unsur yang ada dalam POPI. Selesai dengan kesepakatan penentuan skor/nilai untuk masing-masing unsur dalam POPI, dilanjutkan dengan pembahasan soal waktu untuk pelaksanaan survey POPI di 15 Kabupaten/Kota di Provinsi Sulut. Survey POPI ini sendiri merupakan salah satu bagian terpenting dari keseluruhan rangkaian proses dalam POPI. Karena dengan melakukan survey secara langsung di Kabupaten/Kota, diharapkan kedepan Pemerintah Provinsi dan Pemerintah daerah dapat melakukan sendiri survey POPI bagi daerahnya.



Hasil yang dicapai pada training POPI adalah :

  • Adanya kesepakatan jumlah skor untuk setiap unsur yang ada dalam kuisioner POPI
  • Adanya kesepakatan jadwal pelaksanaan survey POPI di 15 Kabupaten/Kota di Provinsi Sulut  



Read more...

Pertemuan Forum OSS (15 kota/kabupaten)

Pertemuan Forum OSS se-Provinsi Sulut, dilaksanakan pada tanggal 19 Maret 2009 di Swiss Bellhotel Manado. Pertemuan Forum OSS se-Provinsi Sulut ini adalah pertemuan yang pertama pada tahun 2009. Rencananya pertemuan Forum OSS akan dilaksankan sebanyak 5 kali sepanjang program. Peserta yang diundang meliputi 15 Kabupaten/ Kota se-Provinsi Sulut. Baik yang sudah ada PTSP- nya maupun yang belum memiliki PTSP. Tujuan pertemuan Forum OSS ini adalah : a) Sebagai media sharing pengalaman dalam hal pelayanan perizinan antar anggota Forum, b) Lewat pertemuan Forum ini diharapkan peserta dapat mengidentifikasi, merumuskan dan membahas indikator yang berkaitan dengan Province OSS Performance Index (POPI). Peserta yang hadir berjumlah 17 orang.

Proses pertemuan Forum diawali dengan sambutan dari Kepala KPPT Provinsi Sulut Bapak Tomy Rambitan, SE. Selanjutnya sambutan dari pihak LPTP Manado oleh Bapak Ir Adiloekito dan sambutan dari koordinator Forum OSS oleh Bapak Judhistira Siwu, SE. M.Si. Selesai sambutan, dilanjutkan dengan pembahasan POPI (Province OSS Performance Index ). Pembahasan agenda POPI dipandu langsung oleh Bapak Judhistira Siwu selaku koodinator Forum OSS Provinsi Sulut. Sebelum pembahasan POPI, didahului dengan penjelasan tentang latar belakang terbentuknya Forum OSS di Provinsi Sulut, visi dan misi forum. Ini disadari karena staf PTSP yang hadir pada pertemuan kali ini, banyak yang belum memahami tentang latar belakang terbentuknya Forum OSS di Provinsi Sulut. Selesai dengan penjelasan latar belakang pembentukkan forum, visi, dan misi, dilanjutkan dengan pembahasan POPI. Pada pembahasan indikator POPI agak mengalami sedikit kesulitan. Bahkan pembahasan POPI menjadi sedikit menyimpang dari tujuan yang ingin dicapai. Diskusinya lebih banyak mengarah kepada dinamika Forum. Menyadari keterbatasan dari peserta pertemuan, pihak pelaksana kegiatan (LPTP) dan koordinator Forum sepakat untuk tidak memaksakan agenda POPI harus terbahas pada pertemuan yang baru pertama kali dilaksanakan pada tahun 2009. Konsekuensinya hasil pembahasan mengenai POPI tidak maksimal seperti yang diharapkan. 


Pertemuan Forum OSS yang kedua (2) dilaksanakan pada bulan Juni 2009. Pertemuan Forum yang kedua ini bersamaan dengan pelaksanaan training POPI yang dilaksanakan pada tanggal 8 – 9 Juni 2009. Pertemuan Forum OSS yang ketiga (3) dilaksanakan pada bulan Juli 2009. Pertemuan Forum ini bersamaan dengan pelaksanaan Diklat Bintek yang dilaksanakan pada tanggal 15 – 17 Juli 2009. Pertemuan Forum OSS yang keempat (4) dilaksanakan pada tanggal 30 Juni 2009 bersamaan dengan seminar hasil survey POPI. Dan pertemuan Forum yang kelima dilaksanakan pada tanggal 29 Oktober 2009 bertempat di Peninsula Hotel Manado. Pertemuan Forum OSS yang kelima ini sekaligus merupakan pertemuan yang pertama antara Forum dengan tim OSC Provinsi Sulut. Pertemuan ini merupakan rekomendasi dari PTSP Kota Tomohon dan PTSP Kabupaten Minsel agar tim OSC dapat mengaktifkan kembali pertemuan-pertemuan Forum. Pada pertemuan Forum ini, tim OSC bertindak selaku failitator. Dan tugas-tugas seperti inilah yang diharapkan dari tim OSC kedepan untuk memfasilitasi Kabupaten/kota dalam melaksanakan pelayanan perizinan. Peserta yang menghadiri pertemuan Forum OSS dan tim OSC ini berjumlah 35 Orang.


Tujuan pelaksanaan pertemuan tim OSC dan Forum OSS ini antara lain, adalah :
  1. Pelayanan perizinan di daerah menjadi lebih baik
  2. Iklim usaha di daerah semakin kondusif dan
  3. Perekonomian di daerah menjadi semakin lebih baik

Output yang diharapkan dari pertemuan ini adalah :
  1. Tersosialisasinya keberadaan tim OSC tingkat Provinsi
  2. Adanya sharing pengalaman dan tukar menukar informasi antara tim OSC dan Forum OSS se-Provinsi Sulut
  3. Adanya kesepakatan antara tim OSC dan Forum OSS dalam pengembangan status Forum


Pertemuan berlangsung sampai pukul 13:00 Wita dan rekomendasi yang dihasilkan antara lain :
  1. Pertemuan antara Forum OSS dan tim OSC seperti saat ini harus ditindak lanjuti lagi
  2. Peserta pertemuan mengharapkan agar LPTP Manado sebagai lembaga yang independent serta telah berpengalaman dalam menangani masalah OSS di daerah, dapat memfasilitasi pertemuan berikutnya antara tim OSC dan Forum OSS
  3. Pada pertemuan kali ini, peserta menunjuk KPPT Provinsi Sulut untuk menjabat sebagai Koordinator Forum OSS di Provinsi Sulut



Read more...

Training Data Base

Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 22 Oktober 2009 bertempat di hotel Formosa Manado. Peserta yang diundang pada training data base ini adalah : staf KPPT Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), staf KPPT Kota Tomohon, staf UPTSP Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) dan tim OSS Suport Center (OSC) Provinsi. Jumlah peserta yang menghadiri acara training data base ini, berjumlah 16 orang.


Tujuan pelaksanaan training data base ini adalah :


  1. Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota dapat menerapkan system data base yang lebih baik lagi dalam menunjang pelaksanaan pelayanan perizinan usaha.
  2. Dengan adanya system data base yang baik dalam pelaksanaan pelayanan perizinan usaha diharapkan dapat meningkatkan perekonomian daerah

Output yang diharapkan dari pelaksanaan training data base ini adalah :

  1. Peserta memahami pentingnya data base dalam melaksanakan pelayanan perizinan bagi para pelaku usaha
  2. Peserta dapat menerapkan hasil yang didapat pada training dalam melaksanakan pelayanan perizinan usaha di daerahnya


Proses pelaksanaan training data base diawali dengan ucapan selamat datang dari pembawa acara (MC), kemudian dilanjutkan dengan doa bersama yang dipimpin oleh salah seorang peserta. Selesai doa bersama dilanjutkan dengan sambutan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Utara dan sambutan dari LPTP Manado sebagai pelaksana kegiatan di daerah. Untuk sambutan pertama diberikan kepada kesempatan kepada LPTP Manado yang disampaikan langsung oleh Bapak Ir. Adiloekito. Berikutnya adalah sambutan dari Pemprov Sulut dan sekaligus membuka secara resmi acara training data base yang disampaikan oleh Bapak Johanis Doodoh, SH mewakili Kepala Biro Organisasi Pemprov Sulut. Sesudah sambutan, dilanjutkan dengan materi training yang pertama. Materi training pertama ini dibawakan oleh Bapak Denny Santosa, Skomp dan Bapak Gandaria, Skomp. Untuk materi pertama ini bersifat teori tentang data base. Selesai dengan teori, dilanjutkan dengan aplikasi/praktek oleh peserta training. Untuk pelaksanaan praktek ini dengan difasilitasi langsung oleh para trainer. Sebelum masuk pada tahapan aplikasi/praktek terlebih dahulu trainer membuka kesempatan untuk melakukan tanya jawab dengan para peserta. Untuk sessi tanya jawab ini menyangkut pemahaman peserta tentang teori yang telah disampaikan sebelumnya oleh trainer. Training data base ini berlangsung sampai dengan pukul 15:00 Wita, kemudian dilanjutkan dengan acara penutupan. Untuk acara penutupan diserahkan kepada pihak LPTP Manado selaku pelaksana kegiatan di daerah. Dan untuk acara penutupan ini difasilitasi langsung oleh Direktur LPTP Manado Bapak Ir. Adiloekito. Sebelum menutup acara, Pak Adiloekito mempersilahkan peserta untuk memberikan kesan dan pesan. Dalam kesan dan pesan ini peserta training berharap untuk kedepan, training data base seperti ini jangan hanya satu hari. Alangkah baiknya kalau dilaksanakan minimal dua (2) hari. Tujuannya menurut para peserta training, untuk penguasaan teknis data base seperti ini bisa lebih mendalam lagi. Setelah kesan dan pesan, acara training data base ditutup secara resmi oleh Bapak Ir. Adiloekito selaku Direktur LPTP Manado.
Hasil yang dicapai pada pelaksanaan training data base ini adalah : “ peserta memahami materi yang diajarkan pada training. Selain itu peserta merekomendasikan agar kedepan training data base seperti ini kalau bisa waktunya bisa lebih panjang lagi. Tujuannya agar penguasaan teknis aplikasinya lebih mendalam lagi dan benar-benar dapat diterapkan di Instansi tempat mereka bertugas “




Read more...

Comparative Study

Kegiatan ini akan dilaksanakan pada tanggal 28 s/d 30 Agustus 2009 di Provinsi yang sudah memiliki dan menerapkan OSS dengan baik terutama dalam hal koordinasi antara OSS Provinsi dengan Kabupaten/Kota. Daerah yang dipilih menjadi sasaran studi banding adalah PTSP Provinsi Jawa Barat, KPPT Kabupaten Purwakarta, BPPT Kota Bandung, dan KPPT Kota Cimahi. Tujuannya adalah selain sebagai kegiatan pencerahan, para anggota Tim OSC dapat melihat dan membandingkan kondisi serta proses pembentukan, proses perijinan, cara pelayanan, fasilitas pendukung dsb. Dari kegiatan ini dicapai hasil adanya komitmen dari para peserta study tour untuk  meninjau kembali dan mengevaluasi ulang peran Provinsi terhadap Kabupaten/Kota dalam menerapkan sistim OSS di daerahnya. Sedangkan Mitra lokal, memperoleh bahan belajar serta bahan evaluasi dan refleksi terhadap metode pendekatan yang diterapkan selama proses pendampingan.

Peserta yang mengikuti kegiatan ini berjumlah 15 orang yang terdiri dari 10 orang dari anggota Tim OSC dan 5 orang pendamping dari Mitra Lokal (LPTP Manado). Laki-laki berjumlah 9 orang dan perempuan 6 orang.

 




Read more...

Regulatory Impact Assessment (RIA) Training


Training RIA dilaksanakan pada tanggal 7 Oktober sampai dengan tanggal 9 Oktober 2009, bertempat di hotel peninsula Manado. Trainer pada kegiatan ini berjumlah tiga (3) orang yang semuanya dari The Asia Foundation (TAF) Jakarta. Ketiga trainer tersebut adalah : Bpk Hari Kusdaryanto, Bapak Hari Setianto dan Bapak Agus Edhiawan. Peserta yang diundang pada training RIA ini adalah : Biro Hukum, Biro Organisasi dan Biro Ekonomi dalam lingkungan Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara (Pemprov Sulut). Selain ketiga (3) Biro yang berada dalam lingkungan Pemprov, peserta lain yang diundang khususnya yang terkait erat dengan program RIA nanti adalah : tim OSS Suport Center (tim OSC) Provinsi dan Akademisi dari Fakultas Hukum Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado. Jumlah peserta yang menghadiri training RIA ini berjumlah 19 orang.



Tujuan diadakannya training RIA adalah :

  1. Pemerintah Provinsi maupun Pemerintah Kabupaten/Kota dapat menerapkan RIA dalam setiap produk kebijakannya 
  2. Adanya Perda yang direvisi oleh Pemerintah daerah dengan menggunakan metode RIA


Output yang diharapkan dari pelaksanaan training RIA ini adalah : “ peserta training memahami tentang metode-metode analysis/kajian dalam RIA yang bermanfaat dalam menerbitkan peraturan/kebijakan di daerah “


Alur proses training :


  1. 1. Hari pertama, pada hari pertama pelaksanaan kegiatan diawali dengan ucapan selamat datang dari pembawa acara (MC) yang dilanjutkan dengan doa dan sambutan. Untuk sambutan pertama dibawakan oleh Direktur LPTP Manado selaku pelaksana program OSS dan RIA TA 2009 di Provinsi Sulut. Sambutan yang kedua (2) dari Pemerintah Provinsi Sulut diwakili oleh Ibu V.J.A Oroh, SH.MH selaku Kepala Biro Organisasi Pemerintah Provinsi Sulut yang mewakili Gubernur Sulut, sekaligus membuka secara resmi training RIA di Provinsi Sulut. Selesai sambutan dilanjutkan dengan dengan topic “ Regulasi yang Lebih Baik “ (modul 1). Materi pertama ini disampaikan oleh Bapak Hari Setianto dan Bapak Hari Kusdaryanto. Materi yang pertama ini berlangsung dengan makan siang pukul 12:30 Wita. Selesai makan siang lanjut dengan materi berikutnya tentang “ Pengenalan Metode RIA “ (modul 2). Untuk materi Pengenalan Metode RIA ini, masih tetap difasilitai oleh Bapak Hari Setianto dan Bapak Hari Kusdaryanto. Dalam setiap sessi, fasilitator sering mengisi dengan beberapa simulasi permainan/game sederhana dengan melibatkan peserta. Tujuan dari game ini adalah : agar peserta bisa lebih rileks (tidak tegang) serta untuk menghindari kejenuhan peserta yang berada seharian dalam ruangan. Simulasi-simulasi dalam bentuk game ini ternyata sangat diminati oleh peserta, sehingga proses training hari pertama ini berlangsung dengan lancar. Selesai memaparkan materi, dilanjutkan dengan diskusi yang dipandu oleh fasilitator. Diskusi ini berlangsung sampai dengan pukul 17:00 Wita.  
  2. Hari kedua(2), training RIA hari kedua ini masih tetap difasilitasi oleh oleh Bapak Hari Setianto dan materi training hari kedua ini mengenai “ Perumusan Masalah dan Tujuan ”(modul 3). Serta modul 4, mengenai “ Pengembangan Alternatif “. Pelaksanaan training RIA hari kedua (2) peserta banyak melakukan aktivitas dalam kelompok-kelompok kecil. Peserta yang hadir pada acara training hari kedua (2) ini sebelumnya diminta oleh facilitator untuk berkelompok dalam kelompok-kelompok kecil. Kemudian setiap kelompok diberikan modul dan contoh Perda untuk didiskusikan di dalam kelompok. Tujuannya adalah untuk melihat sejauh mana peserta dapat melakukan analysis dengan menggunakan tahapan-tahapan dalam metode RIA. Selesai melakukan pembahasan dalam kelompok, kelompok-kelompok ini diminta untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok. Selesai presentasi,fasilitator meminta kelompok lainnya untuk memberikan tanggapan/usulan atau masukkan bagi kelompok yang telah mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya. Sessi ini berlangsung sampai dengan makan siang pukul 12:30 Wita. Selesai makan siang pukul 13:30 Wita, dilanjutkan dengan materi tentang “Analisis Manfaat Biaya “(modul 5). Materi ini difasilitasi oleh Bapak Agus Edhiawan. Dan materi dari Pak Agus Edhiawan berakhir pada pukul 17:00 Wita.
  3. Hari ketiga (3) atau hari terakhir pelaksanaan training RIA. Pada sessi terakhir ini diawali dengan refleksi materi hari kedua.Kemudian dilanjutkan dengan materi berikutnya mengenai “ Konsultasi Stakeholders dan Strategi Implementasi”(modul 6), dan modul 7 mengenai “ Laporan RIA (RIA Statement) “. Materi pada hari ketiga (3) ini difasilitasi oleh Bapak Agus Edhiawan. Pemaparan materi hari ketiga ini berlangsung sampai dengan pukul 12:30 Wita. Kemudian dilanjutkan dengan makan siang dan selesai makan siang pukul 14:00 Wita, dilanjutkan dengan diskusi kelompok. Sebelum melaksanakan diskusi kelompok, peserta dibagi kedalam 3 kelompok kecil. Kemudian masing-masing kelompok dibagikan modul atau contoh-contoh Perda dari Daerah lain. Modul yang telah dibagikan tadi, dijadikan bahan diskusi di masing-masing kelompok. Selesai pembahasan dimasing-masing kelompok, fasilitator meminta kelompok yang sudah siap untuk mempresentasikan hasil diskusinya. Selesai presentasi, fasilitator meminta kelompok yang lain untuk menanggapi atau memberikan masukkan/saran kepada kelompok yang telah mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya. Kelompok yang telah selesai mempresentasikan hasil diskusi mereka, diminta oleh fasilitator untuk memberikan tanggapan apabila ada pertanyaan atau masukkan dari kelompok yang lain. Sama seperti pada hari pertama dan hari kedua proses pelaksanaan training diselingi dengan game/permainan yang sederhana di setiap sessi. Tujuannya agar peserta tidak jenuh dan tegang karena berada seharian dalam ruangan. Selain itu dengan suasana yang lebih rileks diharapkan peserta dapat menyerap materi yang diberikan secara maksimal. Materi hari ketiga ini berlangsung sampai dengan pukul 17:00 Wita. Dan materi dari Pak Agus Edhiawan merupakan materi yang terakhir dari keseluruhan rangkaian kegiatan training RIA di Provinsi Sulut. Selesai materi, dilanjutkan dengan acara penutupan. Untuk acara penutupan ini didahului dengan ucapan terima kasih dari pelaksana kegiatan yang disampaikan oleh Bapak Vulgensius Penana selaku pelaksana tugas harian Direktur LPTP Manado yang masih berada di Jakarta. Pemprov Sulut dalam acara penutupan ini diwakili oleh Bapak Johanis Doodoh, SH selaku Kepala Bagian Kelembagaan Biro Organisasi Pemprov Sulut yang sekaligus menutup acara training RIA secara resmi. 


Hasil yang dicapai dari pelaksanaan training RIA antara lain :

  1. Peserta memahami tahapan-tahapan dalam metode RIA
  2. Adanya pengakuan dari peserta training akan manfaat dilaksanakannya training RIA di Provinsi Sulut yang dikaitkan dengan kebijakan daerah yang ada pada saat ini. 



Read more...

Meeting Tim OSS Suport Center (OSC) Provinsi Sulawesi Utara

Setelah terbentuknya tim OSC di Provinsi Sulawesi Utara, tim ini sudah mengadakan pertemuan internal tim sebanyak tiga (3) kali. Pertemuan Pertama , dilaksanakan pada tanggal 24 Juli 2009 bertempat di city extra restaurant Manado. Agenda yang dibahas pada pertemuan yang pertama ini adalah : “ membangun komitmen anggota tim OSC yang sudah terbentuk ditingkat Provinsi. Karena disadari tugas dan tanggung jawab tim ini tidaklah mudah. Untuk itu diperlukan komitmen yang kuat dari anggota tim “.

Pertemuan tim OSC yang Kedua, dilaksanakan pada tanggal 25 Agustus 2009 bertempat di Ria Rio restaurant Manado. Agenda yang dibahas pada pertemuan yang kedua ini adalah :

  1. Kesiapan anggota tim OSC untuk mengikuti kegiatan comperative study ke Provinsi Jawa Barat
  2. Surat keputusan (SK) tim OSC
  3. Tugas-tugas pembantuan tim OSC kedepan bagi Kabupaten/Kota, khususnya dalam hal pelayanan perizinan usaha.

Pertemuan tim OSC yang ketiga, dilaksanakan pada tanggal 13 Oktober 2009 bertempat di restaurant puncak Manado. Agenda yang dibahas pada pertemuan yang ketiga ini adalah :

  1. Kepastian tanggal pelaksanaan kunjungan tim OSC ke PTSP Kota Tomohon dan PTSP Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel)
  2. Kepastian nama-nama tim OSC yang akan mengikuti kunjungan ke PTSP Kota Tomohon dan PTSP Kabupaten Minsel
  3. Tujuan kunjungan tim OSC di dua (2) PTSP Kabupaten/Kota tersebut

Output dari pertemuan internal tim OSC ini adalah :

  1.  terciptanya kekompakkan antar anggota tim OSC.
  2. Adanya sharing informasi maupun ide-ide dari anggota tim OSC dalam merencanakan kegiatan tim kedepan. Khususnya untuk membantu memfasilitasi Kabupaten/Kota dalam melaksanakan pelayanan perizinan
Terbangunnya pemahaman anggota tim OSC yang lebih baik tentang PTSP dan RIA


Read more...

Penandatanganan Memorandum Of Understanding (MoU) Program OSS dan RIA TA 2009 Provinsi Sulawesi Utara

 Acara ini dilaksanakan pada tanggal 6 Agustus 2009 di Minahasa Prima Resort. Penandatanganan MoU dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan kegiatan training outbond dan training for success bagi tim OSC. Penandatanganan MoU program OSS dan RIA TA 2009 di Provinsi Sulut terlaksana pada pukul 14:00 Wita. Mewakili Pemerintah Provinsi Sulut dalam penandatanganan MoU ini adalah Sekretaris Provinsi (Sekprov) Sulut Bapak Drs. Roby Mamuaja dan pihak IFC diwakili oleh Mrs. Brigitt Helms.

Hasil yang dicapai adalah : “ adanya dukungan konkrit Pemerintah dari Pemerintah Provinsi Sulut pada pelaksanaan program OSS dan RIA TA 2009 yang dituangkan dalam bentuk MoU “




Read more...

Outbond dan Training For Succes

Pelatihan ini diselenggarakan pada Hari/tanggal : Kamis 6 Agustus s/d Jumat 7 Agustus 2009 bertempat di Minahasa Prima Resort Jln Trans Sulawesi Tasik Ria Manado yang memiliki areal  terbuka  yang cukup luas guna pelaksanaan indoor dan outdoor activities, meeting room dan akomodasi yang memadai. Dalam acara ini dilakukan juga penandatanganan MoU antara Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara dan International Finance Corporation (IFC)

Kegiatan dilaksanakan selama 2 hari dengan menggabungkan sistem indoor training dengan outbound/outdoor training. Dalam kegiatan outbound dan indoor training diisi dengan berbagai kegiatan yang berorientasi kepada upaya menumbuhkan keterlibatan dan kreatifitas peserta baik dalam bentuk Penyampaian Materi, Games, Simulasi maupun Diskusi dan Kegiatan Kelompok.
Pelatihan ini melibatkan fasilitator dan nara sumber dari  The Asia Foundation Jakarta dan LPTP Manado. Sedangkan peserta yang terlibat mengikuti pelatihan ini ada 10 orang (5 laki-laki dan 5 perempuan). Peserta yang diharapkan hadir adalah 14 orang. Seluruh biaya yang timbul dari pelaksanaan kegiatan ini menjadi tanggung jawab  LPTP Manado. Sangat disayangkan karena peserta dari Biro Perekonomian tidak bisa mengikuti pelatihan ini. Tujuan pelaksanaan training outbond dan training for success adalah :

1.   Memberikan pemahaman kepada tim terkait pentingnya perbaikan perizinan dan iklim usaha dalam meningkatkan perekonimian daerah.

2.   Meningkatakan  pengetahuan dan pemahaman tim yang komprehensif tentang PTSP dan urgensinya dalam perbaikan iklim usaha di daerah.

3.   Meningkatkan  kemampuan dan pemahaman tim tentang proses atau tahap pembentukan penyelenggaraan PTSP dan hal-hal apa saja yang dapat dikembangakan dari penyelenggaraan PTSP.

4.   Meningkatkan pemahaman dan pengetahuan tim terkait hal-hal apa saja yang dapat dilakukan oleh OSS Support Center dalam mendukung dan mengembangakan PTSP.

    Output yang diharapkan dari pelaksanaan kegiatan ini adalah :

1.     Tumbuhnya sikap saling empathy diantara sesama  anggota Tim dan saling memahami peran dan tanggung jawab serta mampu menerapkan asas kerjasama Tim.

2.     Terbentuk Tim yang tangguh dan solid dalam peningkatan kinerja dalam rangka pencapaian tujuan pelayanan pada masyarakat

3.   Tim OSC mampu berkoordinasi dengan instansi teknis yang mengelola perizinan di tingkat provinsi dan kabupaten/kota dalam hal penyederhanaan pengurusan perizinan.

4.   Tim OSC dapat mengetahui dan menyusun kriteria petugas/personil yang akan ditempatkan pada instansi pelayanan perizinan.

Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan training ini antara lain :

1.   Terlaksananya kegiatan training outbond dan training for succes

2.   Dari pelaksanaan training ini didapatkan tujuan objectiv tim OSC, tantangan tim OSC dan kekuatan dari tim OSC

3.   Adanya hasil kongkrit yang disusun oleh tim OSC yaitu: rencana kegiatan tim yang akan dilaksanakan pada bulan Agutus sampai dengan bulan Desember 2009




Read more...

Workshop Kajian Eksistensi

Workshop Kajian Eksistensi, dilaksanakan pada tanggal 28 April 2009. Pelaksanaan workshop bertempat di Swiss Bellhotel Manado. Tujuan kegiatan workshop adalah : ”mencari temukan bentuk kelembagaan yang pas dan efektif bagi KPPT Provinsi Sulawesi Utara ”. Peserta yang diundang pada kegiatan workshop antara lain : pemerintah Provinsi Sulawesi Utara, SKPD yang terkait dengan masalah perizinan ditingkat Provinsi dan PTSP yang ada di 5 Kabupaten/Kota (Bitung, Minut, Minsel, Minahasa dan Tomohon). Mengakomodir usulan dari peserta workshop sebelumnya, agar sebaiknya pada kegiatan berikut, nama-nama mereka yang hadir yang diundang. Maka pada workshop kajian eksistensi dalam undangan langsung dicantumkan nama-nama peserta dari masing-masing instansi. Ini sesuai dengan usulan dari peserta workshop sebelumnya agar supaya proses kegiatan yang satu dengan kegiatan lainnya tidak terputus, sehingga peserta dapat memahami tujuan setiap kegiatan yang dilaksanakan dan outputnya. Peserta yang hadir pada workshop kajian eksistensi berjumlah 44 orang dari 50 orang yang diundang. Alur proses workshop diawali dengan sambutan dari pihak Pemprov Sulut yang diwakili oleh Bapak Assisten III  (Drs. F Mewengkang, M.Si). Sambutan berikutnya dari pihak LPTP oleh Bapak Ir. Adiloekito sekaligus menjelaskan tujuan dan output yang diharapkan dari pelaksanaan workshop kajian eksistensi. Selesai sambutan dilanjutkan dengan pemaparan materi yang dibawakan oleh Karo Organisasi Pemprov Sulut, Ibu Jonah Oroh, SH. MH. Dilanjutkan dengan pemaparan materi berikutnya oleh Bapak Sriyanto, SH  (Sekretaris BKPM Provinsi Jawa Tengah). Selesai pemaparan materi, dilanjutkan dengan tanggapan dari panelis Bapak Drs. Max Rembang, M.Si. Selanjutnya proses diskusi dipandu oleh Bapak Darwin Muksin, S.Sos. MM selaku moderator pada acara workshop. Akhir dari rangkaian proses diskusi, moderator menyampaikan beberapa kesimpulan yang menjadi rekomendasi workshop.

Hasil yang dicapai pada worksho ini adalah : ” adanya rekomendasi peserta workshop untuk membentuk Tim Monitoring PTSP se-Provinsi Sulut (OSS Suport Center) ”




Read more...

Seminar Hasil Baseline Study

Kegiatan sosialisasi hasil survey dilaksanakan pada tanggal 28 April 2009. Proses kegiatan diawali dengan presentasi hasil survey yang dilaksanakan di Kota Tomohon dan Kabupaten Minahasa Selatan. Untuk penentuan lokasi survey, pihak pelaksana kegiatan (LPTP) terlebih dahulu mendiskusikannya dengan Kepala KPPT Provinsi, Bapak Tomy Rambitan, SE. Pertimbangan dipilihnya Kota Tomohon dan Kabupaten Minahasa Selatan sebagai lokasi survey, berdasarkan pada pertimbangan PTSP nya. Mengingat PTSP di dua (2) Kabupaten/Kota yang menjadi lokasi survey lebih maju dibandingkan dengan PTSP yang ada di Kabupaten/Kota lain di Provinsi Sulut. Setelah mendapatkan persetujuan dari Kepala KPPT Provinsi, tim survey LPTP langsung melakukan survey di dua (2) lokasi yang sudah disepakati. Tim survey dibagi menjadi 2 tim. Satu tim melakukan survey di Kota Tomohon dan satu tim lainnya melakukan survey di Kabupaten Minahasa Selatan. Selesai kegiatan survey lapangan, masuk pada tahapan klarifikasi data. Selesai klarifikasi data, tim membuat laporan akhir baseline survey. Hasil survey berupa data yang sudah diklarifikasi inilah yang menjadi bahan presentasi pada tanggal 28 April 2009. Selesai presentasi dilanjutkan dengan sessi tanya jawab. Selesai sesi tanya jawab, kegiatan sosialisasi baseline survey ditutup secara resmi. Tujuan dilaksanakannya sosilisasi dan diseminasi hasil baseline survey adalah : 

  1. Terciptanya mekanisme kontrol dari pengguna layanan perizinan dan para stakeholder lainnya
  2. Adanya peningkatan kwalitas layanan PTSP di daerah

Output yang yang dihasilkan pada kegiatan sosialisasi dan diseminasi ini adalah :

  1. Tersosialisasinya hasil baseline survey yang dilaksanakan di Kota Tomohon dan Kabupaten Minahasa Selatan
  2. Adanya masukan dan klarifikasi langsung dari peserta terhadap hasil baseline survey yang dapat menambah kwalitas hasil survey  



Read more...

Baseline Study

Baseline survey ini dilaksanakan di dua daerah terpilih yaitu Kota Tomohon dan Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) pada Bulan Maret 2009. Pemilihan kedua daerah ini dilakukan dalam diskusi dengan pihak Pemprov (Kepala KPPT Provinsi) pada tanggal 19 Februari 2009. Disepakati untuk melakukan survey di dua daerah ini dengan pertimbangan proses pelayanan perizinan di dua daerah ini sudah berjalan bagus. Ada pelimpahan kewenangan Penandatanganan izin kepada Kepala Kantor walaupun hanya eselon III bahkan belum memiliki eselon. Juga sebagian besar jenis izin sudah dilimpahkan pengelolaannya di PTSP kedua daerah ini. Setelah disepakati penentuan kedua daerah tersebut, Tim LPTP Manado melakukan survey selama 3 minggu. Responden yang disurvey sebanyak 70 pelaku usaha yang dipilih secara acak dan sudah menggunakan jasa layanan PTSP selama tahun 2008 di masing-masing daerah tersebut. Sebelum melaksanakan survey, terlebih dahulu diadakan training yang dilangsungkan di Provinsi Bali. Peserta pada training ini adalah tim OSS dan RIA Provinsi Bali dan tim OSS dan RIA LPTP Manado.



Dari LPTP yang mengikuti training ada dua (2) orang staf yaitu : Salmon Tarigan dan Feiby Waworundeng. Training dimaksudkan untuk memperkuat Kapasitas mitra local dalam melaksanakan base line survey di 2 kabupaten dan kota di Provinsi Sulawesi Utara dan Provinsi Bali.
Tujuan pelaksanaan baseline study ini adalah : “ adanya perbaikan layanan perizinan di Kabupaten/Kota berdasarkan hasil baseline study “
Output yang diharapkan adalah : “ adanya data terbaru tentang kondisi perizinan di dua (2) Kabupaten/Kota yang dijadikan pilot project pada kegiatan baseline study “
Hasil yang dicapai dari pelaksanaan baseline study di Kota Tomohon dan Kabupaten Minsel yaitu :
1. Terlaksananya kegiatan baseline study di dua (2) Kabupaten/Kota yang dijadikan pilot project
2. Kegiatan dapat terlaksana sesuai dengan waktu yang telah disepakati
3. Adanya data terkini kondisi layanan perizinan di Kabupaten/Kota

Read more...

Sosialisasi dan Diseminasi Program OSS dan RIA TA 2009 di Provinsi Sulawesi Utara

Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 7 April 2009. Peserta yang diundang pada kegiatan sosialisasi dan diseminasi program adalah peserta yang sebelumnya menghadiri acara workshop. Kebetulan pelaksanaan kedua kegiatan ini digabung  pada hari yang sama. Tujuan dari kegiatan sosialisasi dan diseminasi program adalah: untuk memperkenalkan program secara lebih luas dan formal. Materi sosialisasi dan diseminsi program dikemas dalam bentuk peta program. Tujuannya untuk mempermudah peserta memahami alur kegiatan program dan tujuan yang ingin dicapai dalam kurun waktu 10 bulan. Selesai presentasi dilanjutkan dengan sessi tanya jawab. Selesai tanya jawab, acara sosialisasi program dan workshop action plan ditutup secara resmi. Hasil yang dicapai dari pelaksanaan kegiatan ini adalah : “ Peserta memahami maksud dan tujuan dilaksanakannya program OSS dan RIA di Provinsi Sulut serta adanya dukungan dari Pemerintah Provinsi dan daerah “




Read more...

Workshop Action Plan

Workshop Action Plan, dilaksanakan pada tanggal 7 April 2009, bertempat di Swiss Bellhotel Manado. Peserta yang diundang pada workshop action plan antara lain : pemerintah Provinsi Sulawesi Utara yang diwakili oleh Biro Perekonomian, Biro Hukum dan Biro Organisasi. Peserta workshop lainnya berasal dari SKPD yang terkait dengan perizinan ditingkat Provinsi serta PTSP di 5 Kabupaten/Kota (Kota Bitung, Kabupaten Minahasa Utara, Kabupaten Minahasa, Kota Tomohon dan Kabupaten Minahasa Selatan). Peserta yang hadir pada workshop action plan berjumlah 61 orang. Tujuan dilaksanakannya workshop yaitu : untuk mempertajam hasil kajian kebutuhan dan merumuskan rencana aksi untuk memperkuat system pelayanan perijinan baik ditingkat Provinsi maupun yang ada di Kabupaten/Kota. Proses workshop diawali sambutan dari pihak pemprov Sulut yang diwakili oleh Karo Perekonomian, Bapak Roby Assa, SE. M.Si. Sambutan berikutnya dari pihak LPTP Manado disampaikan oleh Bapak Ir. Adiloekito, sekaligus menjelaskan alur proses workshop. Selesai sambutan, dilanjutkan dengan pemaparan hasil workshop need assesment. Selesai review hasil need assesment, peserta workshop dibagi dalam 3 kelompok berdasarkan tiga issue utama (Kelembagaan, Kewenangan dan Koordinasi). Selesai pembagian kelompok, dilanjutkan dengan diskusi di tiap-tiap kelompok. Materi yang didiskusikan meliputi masalah kelembagaan, kewenangan dan masalah koordinasi. Dalam diskusi kelompok, staf LPTP bertugas untuk memandu jalannya diskusi di masing-masing kelompok. Hasil diskusi kelompok berupa rencana kegiatan yang dituangkan dalam bentuk matriks. Selesai diskusi kelompok, agenda berikutnya adalah pleno hasil dari masing-masing kelompok. Selesai pleno, kegiatan workshop ditutup secara resmi.

Hasil yang diocapai dari pelaksanaan action plan ini adalah : “ adanya matriks rencana kegiatan untuk perbaikan layanan perizinan di daerah “




Read more...

Workshop Need Assesment

Workshop Need Assessment/kajian kebutuhan, terlaksana pada tanggal 19 Maret 2009. Pelaksanaan di Swiss Bellhotel Manado. Peserta yang diundang antara lain :Pemprov Sulut yang diwakili oleh Biro Perekonomian, Biro Hukum dan Biro Organisasi. SKPD ditingkat Provinsi yang diundang adalah SKPD yang terkait dengan masalah perizinan. Selain Pemprov Sulut dan SKPD yang ada ditingkat Provinsi, peserta lain yang diundang yaitu : KPPT Provinsi, asosiasi usaha dan PTSP di 5 Kabupaten/Kota (Bitung, Minahasa Utara, Minahasa, Tomohon dan Minahasa Selatan). Tujuan workshop adalah  untuk mengkaji kebutuhan apa saja yang diperlukan oleh pemerintah Provinsi dalam rangka penguatan kelembagaan Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu (KPPT). Peserta yang hadir pada kegiatan workshop ini berjumlah 56 orang. Proses workshop diawali dengan sambutan dari pihak LPTP Manado   yang disampaikan oleh Bapak Ir. Adiloekito. Sambutan berikutnya dari pihak IFC diwakili oleh Ibu Sandra Pranoto dan dari pemerintah Provinsi Sulawesi Utara diwakili oleh Kepala Biro (Karo)  Perekonomian Bapak Roby Assa, SE, M.Si.

Selesai sambutan, dilanjutkan dengan pemaparan materi. Untuk materi yang pertama diberikan kesempatan kepada KPPT Provinsi yang dibawakan oleh Bapak Jan Jusak Wongkar, MA mewakili Kepala KPPT Provinsi Sulut. Pemaparan materi berikutnya dari Pemprov Sulut, yang diwakili oleh Bapak Johanis Doodoh, SH mewakili Kepala Biro Organisasi. Selesai presentasi dilanjutkan dengan diskusi kelompok. Sebelum diskusi kelompok, peserta workshop dibagi dalam 3 kelompok. Pembagian kelompok berdasarkan jumlah peserta yang tercatat pada absen dan 3 daftar kebutuhan utama yang menjadi prioritas untuk dibahas. Tiga (3) kebutuhan utama yang akan dibahas pada workshop yaitu : Kelembagaan, Kewenangan dan Koordinasi. Selesai diskusi kelompok, dilanjutkan dengan presentasi hasil dari masing-masing kelompok dan tanya jawab. Selesai dengan presentasi dan tanya jawab, moderator menyimpulkan hasil pleno dari masing-masing kelompok. Hasil dari workshop need assesment inilah yang nantinya akan dibahas pada workshop action plan.

Hasil yang dicapai pada pelaksanaan workshop need assessment ini adalah : “ adanya rekomendasi peserta untuk menindak lanjuti hasil pembahasan 3 kebutuhan yang menjadi prioritas di daerah. Ketiga (3) kebutuhan dasar tersebut adalah : Kelembagaan, Kewenangan dan Koordinasi “




Read more...

Sosialisasi Awal Program OSS dan RIA TA 2009 Ke Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara dan Para Stakeholders

 Sosialisasi program OSS dan RIA TA 2009 di Provinsi Sulawesi utara dilaksanakan secara informal ke para stakeholder. Kegiatan ini dilaksanakan pada minggu ke-2 dan minggu ke-3 bulan Februari 2009. Stakeholder yang dimaksud antara lain :  Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara, khusunya pejabat yang terkait dengan program seperti : Assisten II, Kepala Biro Perekonomian, Kepala Biro Hukum dan Kepala Biro Organisasi. Selain pejabat yang terkait ditingkatan pemprov, sosialisasi program ditujukan juga ke SKPD – SKPD ditingkat Provinsi. Terutama SKPD yang ada hubungannya dengan perizinan. Sosialisasi program juga dilaksanakan di 5 Kabupaten/Kota yang sudah memiliki PTSP. Kabupaten/Kota yang dimaksud antara lain : Kota Bitung, Kabupaten Minahasa Utara, Kabupaten Minahasa, Kota Tomohon dan Kabupaten Minahasa Selatan. Tujuan dilakukannya sosialisasi program secara informal yaitu : untuk mendapatkan daftar kebutuhan, baik dari pihak pemprov Sulut, SKPD ditingkat Provinsi serta PTSP di 5 Kabupaten/Kota yang  dianggap mewakili anggota Forum OSS Provinsi Sulut. Daftar kebutuhan ini nantinya akan digunakan sebagai bahan diskusi pada workshop need assessment. Selain untuk mendapatkan daftar kebutuhan, kegiatan sosialisasi ini diharapkan bisa mendapatkan gambaran pihak-pihak mana yang mendukung pelaksanaan program OSS & RIA TA 2009, pihak mana yang pesimis terhadap program dan pihak-pihak mana yang tidak respek atau menentang pelaksanaan program OSS dan RIA ini.

Hasil yang dicapai pada sosialisasi program OSS dan RIA yang dilakukan dalam bentuk informal ini adalah : ” adanya daftar kebutuhan yang menjadi prioritas dalam pelaksanaan perbaikan layanan perizinan di daerah ”




Read more...

Pengikut

  © Blogger templates ProBlogger Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP